My Diary, Jumat 16 September 2022


Hari ini, 
aku sibuk mengerjakan kerajinan tanganku. yakni keset kaki🥰.

aku ga tau namanya apa. tapi ini dasar untuk membuat keset kaki.
aku memakai kain 3 lapis.


ini adalah kain yang akan dijahitkan pada kain tadi.

lumayan repot mengukur dan menggunting, lumayan menghabiskan waktu.

hari ini sony agak mengganggu, Sony anakku yang autis, masih tidak bisa diajarin untuk perlatihan toilet.

akhirnya tadi lumayan menghabiskan waktu membersihkan semua kotoran yang dia perbuat.

bagi semua orang tua yang anaknya autis, keep strong ya.

bukan hanya masalah biaya yang gede, namun butuh banyak waktu dan kesabaran dalam menangani anak autis.

dan orang orang yang tidak pernah tau masalah ini, dengan seenaknya berkata hal hal yang tidak menyenangkan tentang anak autis. Yang lebih buruk lagi, menjadikannya sebagai bahan gosip.

Hal yang lebih parahnya,
para pengajar yang masih belum memahami anak autis itu bagaimana.
Bukannya berusaha belajar bagaimana mendidik anak autis, malah merendahkannya dengan menolaknya untuk ikut dikelasnya, sebagian tidak memperdulikannya, tidak dididik, dianggap seorang anak yang tidak terlihat dikelasnya.

dan sebagai orang tua,
kita selalu merasa sedih ketika anak kita pulang dari sekolah, ketika kita periksa buku buku pelajarannya, tidak ada tertulis apapun dan tidak ada perhatian dari guru sama sekali.

apakah guru sekarang sudah tidak lagi bertugas untuk mendidik anak?

apakah guru sekarang hanya salah satu profesi yang cuma dijalani dengan pemikiran untuk sekedar mencari nafkah tanpa tau sebenarnya apa itu arti seorang guru?

aku punya pengalaman dulu waktu aku sekolah disalah satu sekolah swasta di tebing tinggi.

dahulu kala,
ada kepala sekolah SMA yang sangat tegas namun aslinya sangat baik hati dan perhatian.

ada temanku yang sangatlah bodoh, susah mengikuti pelajaran.

apakah lantas karena hal itu dia dikeluarkah dari sekolah?

tidak🙂

yang terjadi adalah...
Kepala sekolah malah mengajarinya sendiri diluar waktu pelajaran sekolah.

exstra pelajaran yang dia ajarkan sendiri kepada anak didiknya.

bagi aku.
itulah seorang Guru.

Ada juga anak anak yang suka terlambat masuk sekolah.
apakah mereka dikeluarkan dari sekolah karena para guru tidak bisa mengajari mereka?
tidak🙂

yang terjadi adalah..
kepala sekolahku pagi pagi..
lari pagi.mampir kerumah anak didiknya yang sering terlambat masuk sekolah.
membangunkan mereka.
sehingga mereka malu dan tidak lagi terlambat masuk sekolah.

sedangkan guru jaman sekarang..
aku sudah ga tau lagi ini jaman apa.

anak yang tidak mencatat, suka tidur dikelas , tidur di kolong meja, manjat meja.
para guru seharusnya bagaimana? 
Apakah dengan melaporkan ke  orang tua akan memecahkan masalah tersebut? 
Apakah para guru sekarang sudah tidak lagi berinisiatif untuk mengatasi sendiri masalah di ruang kerjanya sendiri?

Aku mendapatkan laporan laporan yang menurutku tidak penting.
Menurut ibu, 
Apakah Sony bisa mengikuti kelas?

Saya kembali bertanya kepadanya.

Menurut Guru, apakah orang tua di perbolehkan masuk ke area kelas?
Tidak jawabannya.
Kemudin aku pun menjawab:
Jika seperti itu, bagaimana aku bisa tau apakah anakku bisa mengikuti kelas atau tidak?
seharusnya ini kamu tanyakan ke guru kelas barulah tepat.

Dan jika guru bertanya kepadaku , apakah anakku bisa belajar dirumah dengan baik,
barulah aku bisa menjawabnya karena aku sendiri yang mengajarinya.

Setelah beberapa tanya jawab.
Aku banyak berpikir,
Mengapa seorang guru tidak bisa mendidik anak didalam kelas, dan berharap anak itu bisa memahami dirinya sebagai seorang guru.

Apa yang bisa kalian harapkan dari anak umur 9 tahun untuk.memahami diri kalian sebagai seorang guru.

Bukankah kalian disebut guru karena tugasnya memang mendidik anak?

Kemudian jika anaknya dikelas agak berbeda dengan teman temannya.

Apakah suatu sikap pengabaian adalah hal yang terbaik bagi seorang guru?

Apakah dimasa depan, jika ada anak yang berbeda dengan lainnya, melakukan hal yang berbeda dari anak anak pada umumnya, kalian sebagai guru menyerah dan memilih untuk tidak melakukan apapun?

Aku merasa masa depan sangatlah suram jika dunia dipenuhi dengan guru guru yang hanya menjalani profesi ini hanya untuk mencari nafkah.

Lebih baik kalian ganti profesi saja menjadi karyawan apapun itu.
atau bidang usaha lainnya daripada menjadi seorang guru.

Karena dunia butuh guru yang profesional. dan jika ternyata guru tidak profesional. masa depan negara kita bagaimana?

Sedangkan si pendidik sudah tidak lagi tertarik untuk mendidik.
Ketika menghadapi masalah, mereka lebih memilih untuk mengabaikan, dan menciptakan drama yang menurutku tidak perlu , sehingga orang tua sendiri yang meminta untuk mengeluarkan anaknya dan pindah ke sekolah lain yang lebih peduli dengan anaknya.

Orang tua mana yang sudi anaknya diabaikan selama belajar di sekolah.

bagaimana menurutmu?
Ayo berikan pendapatmu di kolom komentar.



Komentar

Support us

 

hai, untuk anda yang hendak support saya dan anak autis saya. silahkan berdana di beberapa platform dibawah, terima kasih banyak.


Whatever happens
Keep Smile and be Happy
Arini Ng

Please donate sincerely at




There is no other account number besides this,
and there is no other whatsapp number or other phone number besides this.
I thank you very much for the support.
So if someone uses my name to ask for money, it's not me.

Whatever happens,
Keep Smile and Be Happy

Arini Ng

Arsip

Tampilkan selengkapnya